Sebelum membaca Admin ingin si pembaca bisa mengimajinasikan melalui Alur Novel yang sudah admin penggal.. Novel ini adalah karangan yang bersifat fiktif belaka . Apa bila ada persamaan nama, tempat dan lain lain.. admin mohon maaf yang sebesar besarnya..
(ayo ndang de maos..)
· 1. Penggambaran
lautan
· 2. Seorang
wanita yang selalu menghabiskan waktu bersama ombak
· 3. Menikah
dengan pemuda muslim
· 4.Mengandung
bayi kembar siam
· 5. Melahirkan
dg selamat
· 6. Si
Wanita merawat anaknya
· 7. Penggambaran
kedua bayi siam yang berbeda
·
8. Dunia anak2,
· 9. Dewasa
· 10. Pembunuhan
sodara kembar
· 11. Menikah
· 12.Membunuh
ibunya sendiri
· 13 Ayahnya
pulang dari planet Pluto
· 14 Setres
karena kabar isrtinya meninggal
· 15 Kembali
ke aceh bersama anak dan menantunya
· 16 Bertemu
dengan wanita yang mirip istrinya di dekat rumahnya di aceh
· 17 Si
anak Di hantui rasa bersalah
· 18 Wanita
itu ternyata kembaran si istri
· 19 Sang
ayah mencari tahu kematian istrinya
· 20 Misteri
terpecahkan , lin pembunuh jep dan ibunya
· 21 Lin
hendak membunuh ayahnya
· 22 Lin
terbunuh suaminya sendiri. dan Novel saya ini saya beri judul (SI DENGKI SANG PEMBUNUH)
SI
DENGKI SANG PEMBUNUH
Semilir angin berhembus di atas
hamparan pasir putih Sahaya, Bengkulu. Sisa angin laut masih terasa dingin menyambut datangnya sang
surya. Udara pagi yang sejuk masih erat
menyatu dengan kabut tipis yang semakin
memudar . Sadako seorang wanita yang tidak pernah di ketahui asal usulnya
berjalan pelan seorang diri di atas pasir putih, setapak demi setapak berhasil
di tembusnya, suasana terasa hening dan
senyap hanya terdengar deburan ombak yang mangalun bersahutan tiada henti. Sadako
duduk di atas batu karang tak jauh dari deburan ombak yang menepi , ia hanya terdiam
memandang jauh ke arah lautan, mungkin
ia tengah meratapi nasipnya , ia tak pernah tau asal usulnya, tak pernah tau
siapa ayah dan ibunya, kini ia hidup seorang diri di pondok Guru Liu yang satu
pekan ini telah di panggil oleh Sang Yang Agung. Kehangatan di ufuk timur kian
memerah seiring sang surya mengintip di balik garis cakrawala, serta burung
burung yang berterbangan kesana kemari menyambut bahagia datangnya musim panas.
Sewaktu bayi, Sadako ditemukan di dalam peti
yang hanyut di tengah lautan, saat itu guru Liu tengah berlayar pulang
menyebarkan Agama Budha, Sadako tumbuh menjadi anak yang pendiam, namun sekali
dia berbicara ,lawan bicaranya akan diam tak bisa menjawab,begitu panjang pemikiran
ang anak , tenang bagai air, dan mengerikan bagai tsunami , usia Sadako kini sudah 25 tahun, namun ia
belum juga menikah ,mungkin karena cara hidupnya yang berbeda ia tak pernah
melihat pemuda dan hanya bisa menghabiskan hari harinya memandang deburan ombak.
Kesendiriannya di tepi laut, seolah- olah dirinya tengah berbicara dengan air
laut. Semenjak meninggalnya guru Liu , sadako semakin pilu, ,, Pondok tempat
tinggalnya jauh dari keramaian , jika ia lapar, ia tak pernah pergi bersosialisasi dengan orang - orang
luar, sadako hanya memanfaatkan jala milik gurunya untuk menangkap ikan, sadako
menganggap laut lah sumber kehidupannya.
Surya semakin meninggi, sadako
belum juga meninggalkan tempat duduknya, di tempat itu sadako menangis mengharap guru Liu hidup kembali. Rambut
panjang sadako terurai menutupi sebagian wajahnya, wajah yang bersih dan cantik
. Terlihat tidak jauh darinya seokar ikan besar mati hanyut kian menepi, sadako
mendekat menghentikan tangisan dan harapannya, dia berfikir, dia tidak akan
kelaparan selama satu pekan ke depan. Heran,ternyata bukan seekor ikan yang ia
dapati,melainkan seorang pemuda berpakaian serba hitam yang tak sadarkan diri, sadako
merawat sang pemuda.
Hidup sadako kali ini berubah, semenjak ia mengenal pemuda yang mengaku bernama Luisan .. hidup sadako seakan
berharga dan lebih berwarna, kini sadako
menjadi seorang muslim , agama yang di bawa oleh Luisan . Luisan mengaku
dirinya berasal dari Aceh seorang
Astronom yang mengalami musibah saat berlayar menuju selandia baru. Keduanya
menjalin hubungan mesra , mereka pun menikah bahagia. Hidup mereka serba berlebih, ditambah lagi
dengan kabar bahagia bahwa sadako tengah mengandung bayi mereka. Luisan kini
menekuni pekerjaan barunya sebagai nelayan dan petani pasang surut, namun bukan
berarti Luisan menghentikan penelitian akan
benda-benda luar angkasa.
Hari berganti malam, angin laut
berhembus pelan , nyiur hijau di tepi
pantai seakan melambai lambai mengiringi
kepergian sang surya. Wajah
Sadako terlihat bersemu merah seperti senja, biasanya itu terjadi padanya ketika
dia malu atau menyembunyikan sesuatu dari Suaminya.
“kau ingin berkata sesuatu ?”
tanya suaminya.
Tak ada jawaban , melainkan istrinya tampak begitu khusu mengelus elus
perutnya yang membuncit, tentu dengan wajah yang tetap bersemu merah.
Melihatnya sang suami jadi gemas. Luisan
meletakan buku catatan yang semula ia baca.
“Dokter bilang kurang dua minggu
lagi .”Sadako mulai berjalan
mendekatinya.
“Oh ya kapan kau periksa lagi ke
dokter ? kenapa aku tak diberi tahu? “ sang suami memberikan serentetan
pertanyaan . “aku sebagai suami pasti di katakan tak bertanggung jawab jika
harus membiarkan istriku sendirian memeriksakan kehamilanya . aku paling tidak
tahan dengan omongan orang “ sambil menyerubut teh yang di sugukan istrinya.
“Belakangan ini mas terlihat sibuk
dengan penelitian mas ?” sadako duduk di samping suaminya,. mendengar kata penelitian Luisan mulai
berantusias menceritakan tentang di pecatnya pluto dari kedudukannya sebagai
planet dengan berbagai alasan salah satunya karena orbitnya overlap dengan
neptunus. “Lalu kapan bumi di pecat sebagai planet, kalau di pecat bagaimana
kalau kita ganti menjadi surga” jawab istrinya
Mendengar respon istrinya, Luisan
hanya tersenyum dan menggelengkan kepala . sejurus kemudian ia mendengar istrinya berkata lagi
“jangan bilang kalau kau akan
beralih ke astronomi” tanya Sadako
“aku tak akan beralih dari
botani, sejak kecil aku suka tanaman “ jawab Luisan untuk menyenangkan hati
istrinya,tiba-tiba istrinya mencium kening Luisan. Dia sangat mendukungnya menjadi peneliti berbagai jenis tanaman.Tak
heran jika rumah mereka mempunyaai pagar hidup, yakni bambu hias dari jenis
bambu jepang dan bambu kuning.
Malam semakin menguasai hari ,
memaksa mereka untuk sejenak
menghentikan percakapan , dan segera
melepas lelah setelah seharian mencucurkan keringat . Malam itu Luisan memeluk istrinya begitu erat, dua minggu lagi akan
lahir buah cinta mereka. Mereka menyebutnya buah dari surga. Tak ada alasan
lain kenapa mereka menyebutnya demikian selain ia lahir dari penyerbukan yang
di restui serta di saksikan tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi, diikat
lewat perjanjian agung di depan penghulu dan wali hakim. Saat itu seribu malaikat dan seribu rumput turut bertasbih mendoakan cinta
mereka
Hari terus berganti, Sadako tengah sibuk
mempersiapkan ranjang, pakaian serta perlengkapan untuk calon buah hati mereka. Wanita cantik yang
sebentar lagi di panggil ibu
memperkirakan akan lahir seorang bayi perempuan yang cantik dan sehat. Meskipu
ia tengah mengandung, namun Kehamilannya tak pernah menghilangkan kebiasaanya
memandang lepas deburan ombak menjelang pagi dan senja, justru kini sang suami
lah yang menemani keberadaannya menyaksikan pergantian siang dan malam. Sang
suami yang selalu menyempatkan waktu untuk melakukan penghitungan jari – jari planet pluto dengan alat
penelitiannya, seorang imam dalam keluarga sekaligus calon bapak dari anak
anaknya, sesungguhnya ingin menceritakan keberangkatannya menuju planet pluto,
perjalana yang sempat tertunda saat ia terdampar di pantai Sahaya, Akan tetapi
waktulah yang belum tepat
Dua minggu kemudian
Sadako merasakan sakit yuang luar biasa pada
perutnya. Segera ia dilarikan ke rumah sakit. Dokter mengatakan istrinya harus
di operasi, itu jalan satu satunya. Luisan sangat khawatir mendengarnya , apa
ada yang tidak beres dengan buah surga mereka
Luisan pergi ke sebuah mushola . mengadu
pada sang pemilik segala waktu . hatinya teriris seperti luka yang baru lalu di
siram gerimis. Di saat yang pedih teramat miris , “seharusnya aku berada di sisi
istriku , dia pasti kesakitan sendirian . oh tuhan aku tak tega membayangkanya”
, Luisan membasuh seluruh wajahnya dengan air wudlu yang menetramkan . ia
hadapkan wajahnya pada kiblat dengan penyerahan yang amat sangat dalam
Beberapa jam berlalu.
Terlihat dokter Kuilun keluar dari ruang
operasi dengan roman wajah yang sulit untuk untuk di tafsirkan . hati Luisan
semakin was was, dihadangnya langkah dokter yang rambutnya mulai memutih
termakan usia
“istri anda baik2 saja,Tapi anak
anda terlahir dalam keadaan dempet ,
besok akan ada rapat para dokter untuk
menolong anak anda” dokter kemudian melangkah meninggalkan Luisan yang terkulai
lemas , ia segera beranjak menuju ruangan
khusus dimana anaknya di rawat , terlihat dua bayi yang dalam keadaan
dempet dan terlihat amat lemah . benarkah mereka , buah surga yang ia harapkan,
ia samasekali tak punya kekuatan untuk memberitahukan semua ini pada istrinya .
langkahnya terasa lunglai , kamar dimana istrinya di rawat semakin dekat namun bibirnya
seakan kaku
“Dimana bayi kita mas, aku ingin
segera melihatnya” matanya begitu berbinar sewaktu mengatakan hal itu,
Luisan membelai rambutnya dengan
lembut lalu mengecup keningnya.
“Anak kita masih perlu
perawatan karena ia lahir operasi”
“aku ingin segera melihat kondisi
anak kita mas, perempuan atau laki- laki mas, aku ingin sekali menyusuinya” Sadako
meremas tangannya begitu kuat seolah ia menitipkan harapan yang begitu besar
padanya.
“bayi kita perempuan dan sangat
cantik. Sabar ya dek” Luisan hanya ingin menenangkan keadaan. Ia tak tega melihat Sadako tak bisa
menerima keadaan buah hatinya.
“istirahat dulu ya sayang,”
sambil membelai rambutnya dan kemudian meninggalkan ruangan.
Tampak dokter Kuilun yang tengah berbincang serius dengan orang yang duduk di
sebelahnya, ia menjelaskan tentang bayi kembar , menurut pendapatnya, bayi
kembar itu ada dua macam yaitu kembar satu telur dan kembar dua telur , jika
ada satu sel telur dan satu seperma yang kemudian dia berkembang membelah di
dalamnya, lalu apabila pembelahannya sempurna, maka keadaan bayi kembar akan
baik baik saja, berbeda jika pembelahan yang terjadi tidak sempurna, hal
tersebut akan mengakibatkan bayi kembar dempet atau siam.
Mendengar hal itu pikiran Luisan melayang pada beberapa hari lalu sebelum istrinya
melahirkan, ia pernah melihat istrinya
makan buah pisang yang dempet. Jangan jangan. Segera ia singkirkan prasangka
buruknya, “bukankah itu hanya mitos, hal yang sama sekali tidak mendasar”.
batinnya
Kemudian ia merruntu t silsilah
keluarganya mulai dari nenek, kakek, keluarga bapaknya keluarga ibunya dan
seterusnya tak ada yang kembar, kalau tentang keluarga istrinya ia tak tahu
banyak karena ia di besarkan di tepi pantai di sebuah pondok kecil yang jauh
dari keramaian, lamunan Luisan buyar
ketika ia mendengar suara rintihan istrinya , bergegas ia masuk ke
kamarnya , terlihat istrinya memegangi
perut bekas jahitanya ,wajahnya tampak begitu lelah
“apa yang sakit?” sambil memegang
tangannya
“bekas jahitan ini terasa gatal”
“sudah jangan di garuk, “ ia
membelai rambutnya dengan lembut
“bagaimana anak kita mas”
“mungkin besok akan dioperasi”
“dioperasi, apa yang terjadi”
isterinya membelalahkan matanya
“anak kita kembar siam jadi harus di pisah. Tapi jangan khawatir,
semua pasti baik baik saja.” Jelas Luisan terbata-bata
Tak ada jawaban selain terlihat
gerimis yang tiba-tiba muncul di bola matanya. Luisan memalingkan wajahnya , ia
paling tidak tahan melihat wanita menangis apalagi wanita itu istinya , wanita
yang telah menitipkan tulang rusuknya pada tubuh Luisan
Malam itu Luisan tidur di rumah
sakit , ia tidur di samping isternya . dia hanya diam dan sangat dingin .
Luisan coba menghiburnya , ia tak bergeming sedikitpun. Ia memegang begit erat
tangan suaminya dan kemudian terdengar suaranya “mas mungkinkah salah satu anak
kita akan mati”
“bayi kita siam perut dek” kemungkinan
besar salah satu di antaranya atau bahkan keduanya akan tiada”jelas suaminya
Sang istri kemudian meneteskan
air matanya untuk yang kedua kalinya , luka yang masih membekas seakan sobek
kembali.tak di sangka Sembilan bulan penantianya akan kelahiran buah hatinya
akan berujung penuh penderitaan. Tetesan hujan di balik tirai jendela pun
seakan ikut merasakan penderitaan mereka. Angin yang menggoyang goyangkan bunga
kamboja seakan memberi kabar yang teramat duka.
Dengan senyum yang menyiksa sang
istri berkata“mas kita rawat saja bayi kita seperti itu y, saya gak tega kalau
sampai salah satu di antara meraka akan meninggal,.”
“apa kamuu yakin dek” tanya sang
suami
“iy mas,. Mereka adalah buah hati
kita,.. ayo kita pulang mas”
Malam itu juga ,.. dengan suara
petir yang gemelegar dan kilat yang menyambar nyambar mereka memberanikan diri meminta
pulang pada karyawan rumah sakit, sang dokter sesungguhnya masih menghawatirkan
keadaan bayi siam tersebut ,.. akan tetapi sang ibu begitu memaksa untuk minta
pulang
Lebih dari satu bulan mereka merawat buah
hatinay di rumah,,. Semua perlengkapan bayi sengaja di dempetkan untuk memenuhi kebutuhan
si bayi . mulai dari pakaian atas, bawah bahkan cermin . sejauh ini mereka
mengurus anak-anaknya dengan normal .Keduanya tidak begitu kewalahan mengurus
buah hatinya.. jep dan lin. Itu lah nama terindah yang mereka berikan pada buah
hati mereka
Pagi yang indah, seraya awan
bergelembung gelembung membangkitkan energi atmosfir yang kian menguat. Warnanya
putih bersih, bagai kapas tertiup angin. Dan taburannya merasuk ke hati sang
bapak astronom dan membuatnya begitu tak nyaman.
“pak sepertinya ada yang bapak
pikirkan” tanya ibu pada suaminya sambil menyulam pakaian buah hatinya.
“ya bu, sebenarnaya memang ada,
tapi bapak gak tega bu” suaranya melirih
“katakan saja pak, kita ini satu
keluarga” lanjut sang ibu
“bu.. bapak ada rencana melakukan
perjalanan menuju planet pluto” sambil menundukan kepalanya
“pak,. Itu kan jauh,. Apa bapak
tega meninggalkan ibu sama anak anak di rumah..” dengan nada yang menaik
“mf bu,. Sungguh bapak minta
maaf.. , biar bapak hapus keinginan bapak . ibu jangan sedih ya” sang
bapak menenangkan keadaan
Sadako terdiam dan pergi
meninggalkan suaminya.. ia bergegas melihat keadaan bayinya,.. jep dan lin masih
tertidur nyenyak di ranjangnya..ia memikirkan perktaan suaminya. ia berencana
ingin melakukan penelitian... sadako mengetahui itu adalah keinginan suaminya yang
sangat di nanti nanti sebelum menikah dengannya.
“pak,
ibu ijinin bapak pergi,..” suara sadako terdengar dari balik pintu kamar
anak-anaknya yng tengah di bukanya
“ibu
akan tunggu bapak pulang ” lanjutnya
merestui keberangkatan sang suami
“Sungguh
bu.. apa ibu serius. “ sambil mengangkat kepalanya yang sempat menunduk pasrah
“Iya
pak” terpancar senyum yang ikhlas
Dengan berat mereka berdua
berpisah.. Luisan memulai perjalananya. kurang lebih 12 tahun di perkirakan akan sampai
di pluto.. dan di perkirakan juga akan
mendarat di bumi 24 tahun setelah keberangkatannya.
Kini Sadako seorang diri merawat
kedua anaknya,, keduaanaknya tumbuh cantik dan menggemaskan. Keduanya sangat
mirip dan sulit sekali di bedakan bagai pinang di belah dua, dari segi suara,
warna kulit, rambut dan bentuk fisiknya
semua sama.. keduanya selalu memiliki benda benda yang sama pula.. tepat di usia
yang ke 10 tahun lin di beri kacamata oleh ibunya, ibunya sengaja memberikannya untuk
memudahkan membedakan kedua anaknya..
Suatu hari lin sakit , lin memang
sering sakit . lin adalah pasien luar yang sering melakukan kontrol, mungkin
karena kembar siam, hormon yang di serap tidak sebanding dengan yang di
hasilkan . Lain dengan jep.. jep di kenal periang dan jarang sakit.. jep sangat
menyayangi adiknya lin.. saat lin sakit dan sangat sulit untuk minum obat, jep
lah yang bersedia memakan obatnya demi lin. Keduanya memiliki hubungan yang
sangat erat. Keduanya hidup sangat akur, bermain air bersama ,bermain pasir
bersama , tertawa dan menangis mereka
selalu bersama.. suatu ketika ibunya
menceritkan keberadaan bapaknya yang kini tengah melakukan perjalanan menuju
planet pluto.
“bu, lin bangga sama bapak , lin ingkin
seperti bapak” sauhut lin menyela
“kalo jep akan ikut lin ,.
Menjaga lin selamanya” sahut jep kemudian
“kalian itu anak ibu yang paling
ibu sayang, kalian adalah satu kesatuan,. Jangan sampai kalian saling membenci
ya” jawab ibunya
Tahun demi tahun berlalu, Manusiawi
jikalau seorang anak adam merasakan jatuh cinta. Sama seperti apa yang kini
tengah di rasakan jep kepada laksana . Jep
jatuh cinta kepada Laksana, seorang pemuda yang tinggal tak jauh dari
tempat tinggalnya , Laksanapun juga
memiliki perasaan yang sama dengan jep. Laksana seorang pemuda, anak sodagar
kaya di kompleksnya . Pemuda yang hobi dengan kain kanvas serta cat airnya diam
diam sering melukis wajah si kembar, akan tetapi yang paling sering adalah
wajah jep, wajah tanpa kacamata . . Ia
juga sering berkunjung kerumah jep serta memberikannya hadiah. Tingkah lakunya
mudah sekali terbaca.
Berawal
dari iri dan kecemburuan.. lin kini bersikap dingin pada jep. Mungkin dengki .
penyakit hati yang sangat erat dengan manusia. Suatu malam di ranjang mereka
“kak
apa kakak sudah tidur” tanya lin tiba-tiba
“blum.
Tapi kakak sudah mengantuk” jawab jep
“kak,.
Lin mau tanya” lin melanjutkan perkataannya
“apa
dek” jawab jep lagi
“gimana
si rasanya jatuh cinta” tanya lin
“Apa
si dek, apa adek lagi jatuh cinta” jep beralih menghadap lin
“bukannya
kakak yang lagi jatuh cinta” sela lin
“maksud
adek Laksana, dia memang sangat baik sama kakak” jelas jep
“apa
kakak akan minta berpisah dengan adek” pertanyaan lin semakin membuat suasana
hening
“apa
maksudmu dek” jawab jep bingung
Keduanya
terbangun . terlihat oleh jep ,lin tengah menangis . Tangisan Lin seketika
menjemput turunnya air hujan yang amat deras. Hati Lin kini berlumpuran penuh
kebengisan, hanya ada iri dan dengki yang menguasai segala emosinya.
“dek.
Kakak gak akan tinggalin adek,.. kakak sayang sama adek, kakak akan jaga adek selamanya” jep
memeluk lin
Dengan
kasar Lin membrontak pelukan kakaknya serta dengan kelabilan hati Lin mencekik
leher Jep“bohong. Kakak bohong, semua yang di katakan kakak palsu .kakak ingin
kan hidup normal kan, kakak ingin berpisah dengan adek kan , kakak ingin
bahagia dengan laksana kan.. lalu... bagaimana dengan adek,.. siapa yang akan mencintai adek,.. siapa yang akan
menjadi pasangan adek. Kakak bilang , kakak akan menjaga adek, akan selalu
bersama adek selamanya., dan sekarang , kakak bohong,, kakak pendusta. “
suaranya menggelegar sangat keras,
Suara
yang terdengar kacau dan ribut bersamaan dengan derasnya siraman air hujan membangunkan
ibunya yang tengah tertidur,..
jep lemah tak berdaya mendengar adiknya
berkata demikian. ia ter seret lin yang tengah mengamuk ,semua perkakas
kamarnya berantakan.
“sabar
dek sabar... kakak sayang sama kamu dek” jep mencoba menghentikan amukan lin
“pembohong..
“ sambil mengambil segulung kertas dan memperlihatkannya, gambar jep yang duduk
,m ;/ usendiri di bangku taman.
Gambar
yang ia terima dari Laksana 2 hari yang lalu, saat Jep dan Lin tengah duduk
santai di bangku putih panjang di depan tempat tinggalnya. Di kala itu Hati jep teramat berbunga bunga , lain
dengan Lin.. hatinya teriris perih menahan goresan silet di dadanya.
“ini.
Mau mu kan, kamu ingin berpisah
denganku, iya kan, iya” sambil mencekik leher jep..
Ibunya
yang terbangun segera bergegas menuju kamar kedua anaknya, jep tak bisa melawan sodara kembarnya , jep
hanya bisa pasrah tanpa berteriak meminta pertolongan , jep yang di cekik lin tak bisa tertolong dan meninggal,
kacamata yang di pakai lin sengaja di lepas. Dan di pakaikannya pada jep.
“jep
lin,, apa yang terjadi . buka pintunya nak” suara ibunya dari balik pintu
kamar yang terkunci
Tiada
jawaban. Suara kembali tenang, hanya terdengar hujan yang mulai mereda . pintu
yang awalnya terkunci kemudian terbuka.
“bu,.
Lin bu,... lin meninggal” suara lin terisak isak
“ya
Allah lin..... kenapa., apa yang terjadi dengan lin . kenapa ini terjadi? Apa
yang kamu lakukan padanya..” ibunya berlari membangkitkan si siam yang
berkacamata dan mengguncang guncangnya.
“bu..
lin bunuh diri... “ jelas tipu dayanya.
“tidak”
jerit ibunya, suaranya membangkitkan hujan yang hampir reda , hujan
kembali turun dengan suara guntur yang
menggelegar...
Akankah sang
ibu mengetahui bahwa yang meninggal sebenarnya bukan lin , melainkan jep, gadis
tanpa kacamata yang sengaja di tipu daya oleh kembarannya...
Lalu
apakah yang akan terjadi nanti dengan meninggalnya salah satu anak siam..?
Bersambung......
Lanjut kapan-kapan ya sayang... cape juga ngetiknya hehee... komen dulu ya nnti saya sambung...